PENDEKATAN PLURALISTIK RELIGIOUS
- Pluralistik memiliki makna keberagaman atau kemajemukan. Dalam konsep
- Pluralistik memiliki makna keberagaman atau kemajemukan. Dalam konsep
Pengetahuan mistis ialah pengetahuan yang diperoleh tidak melalui indera dan bukan melalui rasio. Pengetahuan ini diperoleh melalui rasa dan hati. Yang menjadi objek pengetahuan mistis ialah objek yang abstrak-supra-rasional, seperti alam gaib, Tuhan, malaikat, surga, neraka dan jin. Tasawuf, sebagai aspek mistisme dalam Islam, pada intinya adalah kesadaran akan adanya hubungan komunikasi manusia dengan Tuhannya, yang selanjutnya mengambil bentuk rasa dekat dengan Tuhan, yang kemudian memunculkan kesadaran bahwa segala sesuatu adalah kepunyaanNya. Segala eksistensi yang relatif dan nisbi tidak ada artinya di hadapan eksistensi yang absolut. Tidak dapat dipungkiri, pada perkembangannya, dalam ajaran-ajaran sufisme terdapat – atau setidaknya dianggap – penyimpangan-penyimpangan dari ajaran al-Qur’an dan al-Sunnah, dan tidak relevan dengan kehidupan manusia modern, sehingga memunculkan kontroversi yang di kalangan umat Islam. Jadi, sebagai kesimpulan akhir, sufisme memiliki relevansi yang sangat signifikan di tengah-tengah habitan kemajuan ilmu dan teknologi kehidupan masyarakat Indonesia modern.
Espitemologi burhani adalah metode kerangka berpikir yang tidak didasarkan atas teks suci maupun pengalaman spiritual melainkan berdasarkan keruntutan logika. Metode burhani menyandarkan diri pada kekuatan rasio akal yang dilakukan lewat dalil logika. Dalam metode Burhani ada beberapa tahapan sebelum dilakukan silogisme untuk mengetahui kesimpulan dalam metode burhani, tahap yang pertama tahap pengertian, tahap ini adalah tahap proses abstraksi atas objek-objek eksternal yang masuk ke dalam pikiran, dengan merujuk kategori yang diberikan asristoteles. Kedua, tahap penyataan (ibarat). Tahap ini adalah proses pembentukan kalimat atau proporsi atas pengertianpengertian yang ada dan harus membuat subjek (maudu‟) dan predikat (mahmul) serta adanya relasi dari keduanya, dan yang terakhir tahap penalaran.
Dalam kehidupan manusia entitas agama dan proses kejiwaan manusia tidak dapat
Sosiologi Islam adalah disiplin keilmuan yang membekukan kajiannya di ranah kelompok
1. Antropologi adalah ilmu tentang manusia, masa lalu dan masa kini. Dimana didalamnya manusia digambarkan melalui pengetahuan ilmu sosial dan ilmu alam.
Pendekatan historis merupakan penelaahan serta sumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa lampau dan dilakanakan secara sistematis, maka dapat dikatakan bahwa pendekatan historis dalam kajian islam adalah usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam tentang seluk-beluk atau hal-hal yang berhubungan dengan agama islam.
Recent Comments